Monday, March 22, 2010

Pacarkecilku

Pacarkecilku bangun di subuh hari ketika azan datang
membangunkan mimpi. Pacarkecilku berlari ke halaman,
menadah hujan dengan botol mainan,
menyimpannya di kulkas sepanjang hari, dan malamnya
ia lihat di botol itu gumpalan cahaya warna-warni.

Pacarkecilku lelap tidurnya, botol pelangi dalam dekapnya.
Ketika bangun ia berkata: “Tadi kau ke mana?
Aku mencarimu di rerimbun taman bunga.”
Aku terdiam. Sepanjang malam aku hanya berjaga
di samping tidurnya agar dapat melihat bagaimana azan
pelan-pelan membuka matanya.

Pacarkecilku tak akan mengerti: pelangi dalam botol cintanya
bakal berganti menjadi kuntum-kuntum mawar-melati
yang akan ia taburkan di atas jasadku nanti.

Karya : Joko Pinurbo


Buku "Pacar Senja" itu adalah kenang2n dari Dia. Dia memberikan aku banyak pelajaran dalam menghadapi hidup. Dari Dia aku menjadi perempuan tegar. Dia menjadi panutanku untuk bertindak. Penggalan kata2nya masih terngiang dibenakku.

"kudu wani nggetih..."

"muleh ki penting..."

"refleksi ki penting..."

"ga usah larut dalam perasaan. Saatnya ambil jarak dengan pengalaman dan menimbang2. Bukan saat untuk anyel. Itulah refleksi..."

"problem yang kamu alami ini hanyalah sebagian kecil dari arus problematika yang ga keliatan atau disembunyikan dari kenyataan yang sebenarnya..."

No comments:

Post a Comment